Gelombang
demonstrasi di seluruh dunia terus berlanjut. Korban pertama duta besar
Amerika di Libya J.Christopher Stevens, disebabkan oleh beredarnya film
anti Islam “Innocence of Muslims” yang memicu kemarahan umat muslim
dunia seluruh karena dianggap menghina nabi Muhammad.
Pada awalnya Israel dan Yahudilah yang diduga otak dibelakang pembuatan film itu karena sutradara Sam Bacile
mengaku bahwa dia seorang Yahudi kelahiran Israel yang menetap di
Amerika, tapi Pihak Israel menyangkal bahwa Sam Bacille orang Israel
karena tidak ada catatan tentang dia di Israel.
Sam
Bacile (56), pembuat film itu, melibatkan 59 aktor dan 45 orang kru.
Menurut AP (12/9), Sam adalah warga California, Amerika Serikat (AS)
keturunan Yahudi Israel. Dengan bantuan dari 100 donatur Yahudi, Sam
berhasil mengumpulkan dana lima juta dolar AS untuk pembuatan “Innocence
of Muslims”. Dalam wawancaranya dengan media, Sam menyatakan sengaja
membuat film itu. Menurutnya, dengan film ini, kelemahan Islam dapat
diekspos ke seluruh dunia.
Berita
lain yang muncul diberbagai media online mengungkapkan bahwa otak
dibelakang pembuatan film anti Islam itu ternyata seorang penganut
Kristen koptik bernama Nakoula Basseley lahir tahun 1957 di Mesir dan
kemudian menetap di California, Amerika Serikat.
Dalam
wawancara dengan pihak associated Press (AP) Nakoula mengakui dia hanya
terlibat dalam penyediaan logistik selama pembuatan film Innocence of Muslims tapi dia menyangkal menyutradarai film tersebut dan menyebut nama Sam Bacile sebagai sutradaranya.
Berdasarkan
investigasi reporter AP ternyata nomer handphone Sam Bacile mengarah
pada Nakoula Basseley yang memang punya beberapa nama alias seperti Mark
Basseley Youssef, Yousseff M. Basseley, Nicola Bacily, Erwin Salameh,
Ahmad Hamdy, dan Malid Ahlaw.
Di Youtube Sam Bacille sempat mengaku sebagai seorang Real estate developer tapi
namanya sama sekali tidak tercantum dalam daftar real estate di
California. Sementara itu industri film California dan Hollywood
menyatakan bahwa film Innocence of Muslims tidak terdaftar dalam film yang akan diproduksi namun setelah diselidiki ternyata tahun lalu film itu didaftarkan dengan judul Desert Warriors.
Nama Nakoula sendiri
sudah tercatat dalam daftar kepolisian di Amerika karena dia pernah
terlibat penipuan dan dipenjara selama 21 bulan. Alasan Nakoula membuat
film itu karena dia merasa kaum Kristen Koptik mengalami diskriminasi
dan penindasan di Mesir. Sementara itu pihak Gereja Koptik Ortodox di
Los Angeles mengeluarkan pernyataan resmi bahwa gereja tidak terlibat
dalam film kontroversi tersebut walupun Nakoula seorang penganut Kristen
koptik tapi dia bertindak atas nama dirinya sendiri dan harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya sendiri tanpa menyeret pihak gereja
dan kaum kristen Koptik.
Kata Koptik berasal dari bahasa Yunani Aigyptosyang berasal dari kata Hikaptah,
salah satu sebutan untuk ibukota Mesir kuno, Memphis. Dalam pengertian
modern kata koptik merujuk pada penganut kristen di Mesir. Agama Kristen
disebarkan oleh pengarang injil St. Markus ke Mesir pada abad ke 1
dimasa pemerintahan kaisar Nero dan beliau mendirikan gereja Alexandria
yang menjadi pusat penyebaran Kristen di Mesir dan Timur Tengah.
Diperkirakan ada 10% penganut Kristen dari sekitar 85 Juta penduduk
Mesir.
Ketika
pihak dari AP (The Associated Press ) menyelidiki siapa saja yang
terlibat dalam pembuatan film itu, Seorang aktifis Kristen yang diduga
terlibat dalam produksi film itu, Steve Klein mengatakan pada pihak AP
bahwa Sam Bacile adalah orang Mesir Kristen tapi Steve Kleine menyangkal
dirinya terlibat dalam pembuatan film itu namun setelah diselidiki
ternyata Steve Klein tercatat punya sejarah panjang dalam sepak
terjangnya bersama kelompok Kristen militan.
Saat ini Steve Klein
tercatat sebagai direktur dari Courageous Christians United. Selain
Nakoula Basseley dan Steve Klein nama Pastor Terry Jones yang 2 tahun
lalu pernah menggelar acara hari Bakar Quran sedunia tepat pada tanggal
11 September 2010 diduga ikut terlibat dalam mempromosikan film
tersebut.
Sementara itu Aktris Cindy Lee Garcia tak menyangka film yang dibintanginya,Innocence of Muslims,
akan memicu protes berdarah di sejumlah negara. "Ini membuatku gila,"
ujarnya dalam sebuah wawancara dengan Gawker, Rabu, 12 September 2012.
"Sutradara
bilang (saat syuting), ini hanya film biasa berlatar Mesir 2.000 tahun
yang lalu," ujar aktris asal Bakersfield, California. Dalam film itu, ia
memainkan peran kecil sebagai wanita yang menyerahkan anaknya pada Nabi
Muhammad untuk dinikahi.
"Dalam film, bukan Muhammad peran yang kutahu, tapi Master George," ujarnya.
Nama Muhammad sendiri dialihsuarakan oleh sang sutradara pada proses pasca-produksi. Mengetahui itu, ia merasa amat geram pada sang sutradara dan produser karena merasa dimanfaatkan. Dampaknya, ia merasa trauma. "Seseorang terbunuh karena film yang kubintangi," ujarnya.
Hasil editing final film tersebut diakuinya amat mengerikan. Terlebih setelah melihat dampak yang ditimbulkan dari film yang diketahuinya berjudul Desert Warriors tersebut. Film yang telah diedit tersebut kemudian diunggah cuplikannya ke dalam situs YouTube. Cuplikan inilah yang membuat kaum muslim marah besar. Selain Libya, di Mesir juga tercatat unjuk rasa besar-besaran memprotes film ini.
Lalu
apa langkah kita sebagai seorang Blogger? Alangkah baiknya kalau masih
menemukan Video Youtube tentang film ini supaya segera melaporkan,
meskipun Kementerian Komunikasi dan Informasi sudah mengklaim bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Google dan berhasil memblokir 16 video.
Berikut langkah-langkah melaporkan video youtube yang bermasalah :
- Kunjungi link DISINI atau youtube report abuse.
- Pilih jenis pelanggaran videonya dengan tepat sesuai dengan jenis videonya.
- Lalu pilih sub atau jenis pelanggaran dan keteranganya. Tiap jenis pelanggaran berbeda, ada laporan per video ada juga langsung per user. Selanjutnya klik next atau continue.
Comments