MASSA JENIS
ρ = M V |
Keterangan :
ρ = Massa Jenis : kg/m³ dan gram/cm3)
M = Massa benda : kg dan gram)
V = Volume benda : m3 dan cm3)
KESETARAAN THERMOMETER FAHREINHEIT, REAMUR, CELCIUS DAN KELVIN
Hubungan antara C dengan R
C : R = 5 : 4
C = 4 R atau R = 4 C
5 5
Hubungan antara C dengan F
C : (F-32) = 5 : 9
C= 5 (F-32) atau F= 9 (C+32)
9 5
Hubungan antara R dengan F
R : (F-32) = 4 : 9
R=4 (F-32) atau F = 9 (R+32)
9 4
Hubungan antara C dengan K
t°C = (t + 273) K atau t°C = (t + 373)K
PEMUAIAN PANJANG
α = ∆L
L0. ∆T
Dengan ∆L = pertambahan panjang (m)
∆L=LT-L0 LT = L0 ( 1 + α . ∆T )
Keterangan :
L0 = panjang mula-mula : m
LT = Panjang akhir : m
∆T = Suhu akhir – suhu awal : 0C / K
α = koefisien muai panjang : 0C-1/ K-1
PEMUAIAN LUAS
β = ∆A
A0 . ∆T
Keterangan :
· A0 = luas mula-mula (m2)
· ∆T= kenaikan suhu (0C-1 atau K-1)
PEMUAIAN VOLUME
γ = ∆V
V∘ . ∆T
∆V = γ. V∘ . ∆T
Keterangan :
V∘ = Volume mula-mula
VT= volume setelah dipanaskan
∆T = kenaikan suhu (°C/K)
γ = koefisien muai volume (°C-1/K-1)
ENERGI KALOR
Q = m.c.∆t
Keterangan :
Q = banyak kalor yang dibutuhkan (Joule)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis (J/kg°C)
∆t = selisih suhu (°C)
KAPASITAS KALOR
H = Q
∆t
∆t
Keterangan :
H = kapasitas kalor (J/°C)
Q = banyak kalor (Joule)
∆t = selisih suhu (°C)
KALOR DIDIH DAN KALOR LEBUR
Kalor didih Kalor Lebur
Lu = Q L = Q
m m
Lu = Q L = Q
m m
Keterangan :
Q = kalor (joule atau kalori)
m = massa benda (kg atau gram )
BEJANA BERHUBUNGAN
ρ1 × h1 = ρ2 × h2 |
Keterangan :
ρ1 = massa jenis zat cair (kg/m3)
ρ2 = massa jenis zat cair (kg/m3)
h1 = ketinggian zat cair (m)
h2 =ketinggian zat cair (m)
KECEPATAN GERAK BENDA
V = S t= S S = V × t
t v
t v
Keterangan :
V = kecepatan (m/s)
S = jarak tempuh (m)
t = waktu tempuh (sekon)
KECEPATAN RATA-RATA GERAK BENDA
Ṽ = S .total
t. Total
t. Total
PERCEPATAN GERAK BENDA
ɑ = ∆V t= ∆V ∆V= ɑ × t
t ɑ
t ɑ
KADAR LARUTAN
% Larutan = mt × 100%
mt + mp
mt + mp
Keterangan :
mt = massa terlarut
mp = massa pelarut
DUA GAYA LEBIH BEKERJA PADA BENDA SEARAH
F = F1 + F2 |
Keterangan :
Gaya : F satuan N
Gaya 1 : F1 satuan N
Gaya 2 : F2 satuan N
DUA GAYA LEBIH BEKERJA PADA BENDA TAK SEARAH
F = F1 – F2 |
Keterangan :
Gaya : F satuan N
Gaya 1 : F1 satuan N
Gaya 2 : F2 satuan N
BERAT BENDA
W = m x g | |
m = W g | g = W m |
Keterangan :
Berat benda : W satuan N
Massa benda : m satuan kg
Gravitasi : g satuan m/s2
ENERGI POTENSIAL
EP = m x g x h |
Keterangan :
Energi potensial : EP satuan joule
Massa : m satuan kg
Gravitasi : g satuan m/s2
Ketinggian : h satuan m
ENERGI KINETIK
EK = ½ m . V2 |
Keterangan :
Energi kinetik : EK satuan joule
Massa zat : m satuan m
Kecepatan benda : V satuan m/s
ENERGI MEKANIK
EM = EK + EP |
USAHA
W = F x s | |
F = W S | S = W F |
Keterangan :
Usaha : W satuan joule
Gaya : F satuan N
Perpindahan : s satuan m
USAHA BERLAWANAN DENGAN ARAH PERPINDAHAN BENDA
W = (F1 + F2) x s |
Keterangan :
Usaha : W satuan joule
Gaya 1 : F2 satuan N
Gaya 2 : F1 satuan N
Perpindahan : s satuan m
TUAS
W x LW = F x LF |
Keterangan :
Kuasa / gaya : F satuan N
Lengan kuasa : LF satuan m
Beban : W satuan N
Lengan beban : LW satuan m
KEUNTUNGAN MEKANIS TUAS
KM = LF LW |
KM = W F |
Keterangan :
Keuntungan mekanis : KM
Kuasa / gaya : F satuan N
Lengan kuasa : LF satuan m
Beban : W satuan N
Lengan beban : LW satuan m
KEUNTUNGAN MEKANIS BIDANG MIRING
KM = W F |
KM = s h |
Keterangan :
Keuntungan mekanis : KM
Kuasa / gaya : F satuan N
Beban : W satuan m
TEKANAN PADA BENDA PADAT
F = P x A | |
P = F A | A = F P |
Keterangan :
Tekanan : P satuan N/m2
Gaya : F satuan N
Luas bidang tekan : A satuan m2
TEKANAN HIDROTATIS
P = ρ×g×h P = h ×s
Keterangan :
P : tekanan satuan N
ρ : massa jenis satuan kg/m3
h : ketnggian satuan m
s : berat benda satuan W/m3
g : gravitasi satuan N/m2
HUKUM BOYLE
P1 x V1 = P2 x V2 |
Keterangan :
Tekanan dalam volum : P satuan atm
Volume : V satuan m3
HUKUM ARCHIMEDES
FA = ρ × g × v
Keterangan :
FA : Gaya ke atas satuan N
ρ : massa jenis satuan kg/m3
g : gravitasi satuan m/s2
v : volume zat satuan m3
HUKUM PASCALL
F1 x A2 = F2 x A1 |
Keterangan :
Gaya pada permukaan 1 : F1 satuan N
Gaya pada permukaan 2 : F2 satuan N
Luas permukaan 1 : A1 satuan m2
Luas permukaan 2 : A2 satuan m2
FREKUENSI DENGAN PERIODE
T=t
n
n
keterangan :
perioda : T satuan sekon
Frekuensi : f satuan Hz
Waktu : t satuan second
Banyak getaran : n -
CEPAT RAMBAT BUNYI
V = s
t
t
Keterangan :
Cepat rambat bunyi : V satuan m/s
Jarak : s satuan m
Waktu : t satuan second
CEPAT RAMBAT GELOMBANG
V = ƛ ×f
Keterangan :
Frwekwensi : F satuan Heartz
Panjang gelombang : ƛ satuan m
Perioda : T satuan s
HUBUNGAN FOKUS JARAK BAYANGAN, JARAK BENDA
1 = 1 +1
f so si
f so si
Keterangan :
Jarak bayangan : si satuan cm
Jarak benda : so satuan cm
Fokus benda : f
KEKUATAN LENSA
P= 1
f
f
Keterangan :
Kekuatan lensa : p satuan diopri
Jarak fokus : f satuan m
INDEKS BIAS MEDIUM
n=hi
ho
ho
keterangan :
Indeks bias medium : n
Cepat rambat cahaya di ruang hampa : c
Cepat rambat chaya dalam medium : cn
Panjang gelombang cahaya diruang hampa : ƛ
Panjang gelombang cahaya dalam medium : ƛn
PERBESARAN BAYANGAN
M=hi
ho
ho
Keterangan :
Perbesaran bayangan : M
Jarak bayangan : si satuan cm
Jarak benda : so satuan cm
Tinggi bayangan : hi satuan cm
Tinggi benda : ho satuan cm
MUATAN LISTRIK
Q = n x e |
Keterangan :
Besar muatan listrik = Q
Jumlah kelebihan / kekurangan elektron = n
Muatan elektron / muatan proton = e
HUKUM COULOMB
F = K . Q1 . Q2 r2 |
Keterangan:
Gaya tarik / tolak = F satuan N
Muatan listrik pertama = Q1 satuan C
Muatan listrik kedua = Q2 satuan C
Jarak kedua muatan listrik = r2 satuan m
MEDAN LISTRIK
F = E x Q | |
E = F Q | Q = F E |
Keterangan :
Medan magnet = E satuan N/C
Gaya coulomb = F satuan N
Muatan listrik = Q satuan C
BEDA POTENSIAL
W = V x Q | |
V = W Q | Q = W V |
Keterangan :
Beda potensial = V satuan volt
Energi = W satuan joule
Muatan listrik = Q satuan coulomb
KUAT ARUS
Q = I x t | |
I = Q T | T = Q I |
Keterangan :
Kuat arus = I satuan ampere
Waktu = t satuan secon
Muatan listrik = Q satuan coulomb
HUKUM OHM
V = I x R | |
I = V R | R = V I |
Keterangan :
Beda potensial = V satuan volt
Kuat arus listrik = I satuan ampere
Hambatan = R satuan ohm
KUAT ARUS PADA RANGKAIAN TERTUTUP
I = E R + r |
Keterangan :
Kuat arus = I satuan ampere
GGL = E satuan volt
Hambatan luar = R satuan ohm
Hambatan dalam = r satuan ohm
HUKUM KIRCOFF
I = I1 + I2 + I3 + . . = I’ |
Keterangan :
Kuat arus yang masuk pada titik percabangan = I
Kuat arus tiap cabang = I1
Kuat arus yang keluar dari titik percabangan = I’
HAMBATAN PENGGANTI SERI
Rs = R1 + R2 + R3 + . . . |
HAMBATAN PENGGANTI PARALEL
1 = 1 + 1 + 1 + . .
Rp R1 R2 R3
Keterangan :
Rs = hambatan pengganti seri = ohm
Rp = hambatan pengganti paralel = ohm
R1R2R3 = hambatan = ohm
BESAR HAMBATAN KAWAT PENGHANTAR
R = P x L A | A = L x P R |
L = R x A P | P = R x A L |
Keterangan :
Hambatan = R satuan ohm
Hambatan jenis = P satuan ohm.mm2
Panjang kawat = L satuan m
Luas penampang = A satuan mm2
ENERGI LISTRIK
W = V x Q | W = I2 x R x t |
W = V x I x t | W = P x t |
Keterangan :
Energi listrik = W satuan joule
Beda potensial = V satuan volt
Kuat arus = I satuan ampere
Hambatan = R satuan ohm
Daya = P satuan watt
RANGKAIAN ELEMEN
Rangkaian seri :
I = n x E
R + (n x r)
Rangkaian paralel :
I = n + E
n x R + r
Keterangan :
I = kuat arus = ampere
R = hambatan luar = ohm
R = hambatan dalam = ohm
E = GGL = volt
n = jumlah elemen = -
DAYA LISTRIK
P = V x I | P = I2 x R |
P = V2 R | P = W T |
Keterangan :
Daya = P satuan watt
Kuat arus = I satuan ampere
Hambatan = R satuan ohm
Beda potensial = V satuan volt
Energi listrik = W satuan joule
GAYA LAURENTZ
F = B . I .L
Keterangan :
F = gaya laurentz = newton
B = kuat medan magnet = tesla
I = kuat arus = ampere
L = panjang kawat = meter
GGL INDUKSI
∑ ind = -N ∆Q
∆t
Keterangan :
GGL induksi = ∑ ind = volt
Jumlah lilitan = N = -
Perubahan garis naik = ∆Q = weber
Selang waktu = ∆t = second
TRAFO
NP = VP = IS
NS VS IP
Keterangan :
Jumlah lilitan primer = NP
Jumlah lilitan sekunder = NS
Tegangan primer = VP
Tegangan sekunder = VS
Kuat arus primer = IP
Kuat arus sekunder = IS
DAYA YANG HILANG
P. hilang = Pp - Ps
Keterangan :
Pp = daya yang masuk pada kumparan primer
Ps = daya yang masuk pada kumparan sekunder
EFISIENSI TRAFO
n = Ws x 100% Wp |
n = Ps x 100% Pp |
n = Vs x Is x 100% Vp x Ip |
Keterangan :
n =etha efisiensi trafo = %
Ws =energi sekunder = joule
Wp =energi primer = joule
Ps =daya sekunder = watt
Pp =daya primer = watt
Vp =tegangan primer = volt
Vs =tegangan sekunder = volt
Is =kuat arus sekunder = ampere
Ip =kuat arus primer = ampere
HUKUM KEPLER 1
Orbit setiap planet berbentuk elips dan matahari sebagai titik pusat atau fokusnya.
HUKUM KEPLER 2
Garis yang menghubungkan antara planet dengan matahari waktu berevolusi planet itu membentu bidang yang sama luasnya ditempuh dalam jangka waktu yang sama.
HUKUM KEPLER 3
Kuadrat kala revolusi planet – planet berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak rata – rata dengan matahari.
HUKUM NEWTON 1
Suatu benda cendrung mempertahankan geraknya. Benda yang mula – muala bergerak akan mempertahankan keadaan geraknya. Benda yang mula – mula diam akan mempertahankan keadaan diamnya.
HUKUM NEWTON 2
Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda dengan persamaan matematisnya.
HUKUM NEWTON 3
Jika A mengerjakan gaya pada B, B akan mengerjakan gaya pada A yang besarnya sama tetapi arah berlawanan.
HUKUM PASCALL
Jika tegangan yang diberikan zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan oleh zat cair itu kesegala arah.
HUKUM ARCHIMEDES
Bila benda dicelupkan ke dalam zat cair sebagian / seluruhnya akan mendapat gaya ke atas sebesar zat cair yang dipisahkan.
HUKUM BOYLE
Hasil kali tekanan dan volume gas dalam ruang tertutup merupakan bilangan tetap / constancal suhu tetap.
HUKUM KEKEKALAN ENERGI
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, energi hanya dapat berubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lainnya.
AZAZ BLACK
Kalor yang diterima sama dengan kalor yang di beri.
HUKUM MERSENE
Tinggi nada pada senar getar berbanding terbalik dengan panjang senar dan akar massa jenis bahan senar berbanding terbalik dengan akar tegangn senar.
PEMANTULAN BUNYI
Bunyi datang, garis normal, bunyi pantul terletak pada suatu bidang datar. (sudut datang = sudut pantul)
HUKUM SNELLIUS
Sinar jatuh, garis normal, sinar bias terletak pada suatu bidang datar. Perbandingan proyeksi sinar datang dan proyeksi sinar bias merupakan constant.
HUKUM COULOMB
Besarnya gaya tolak – menolak / tarik – menarik dua benda sebanding dengan masing – masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda bermuatan.
HUKUM OHM
Besarnya kuat arus yang mengalir dalam penghantar sebanding dengan beda potensial ujung penghantar itu dan berbanding terbalik dengan hambatannya.
HUKUM KAIDAH TANGAN KANAN
Ibu jari menunjukkan arah arus dan empat jari yang digenggam menunjukkan arah garis – garis gaya magnet.
HUKUM ATURAN JARI TANGAN
Ibu jari menunjukkan arah arus, jari telunjuk menunjunkkan arak medan magnet dan jari tengah menunjukkan gaya laurentz.
Comments