Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1433 H

Gema tasbih, tahmid dan takbir memecah kesenyapan
Tak mungkin dibandingkan dengan besarnya kuasar

Tak mungkin dibandingkan dengan besarnya galaksi kembar

Dialah yang punya Arsyi tak bertepi
Dialah yang punya segala cakrawala

Segala segara
Segala cemerlang mega yang tak berlentera
Segala lintang yang tak bertiang

Segala nebula yang tak berjendela

Bahkan segala langit yang sulit diintip


Puasa usailah sebulan sudah

Tarawih lengkap, I’tikaf pun tak khilaf

Namun, muslim bersimbah asa dan tanya
“Apakah puasa saya diterima?”
Takbir mencibir gaun baru warna biru
yang mengetat di atas dengkul gadis bahenol. Zakat fitrah menceria sang fakir yang ketir di syawal pagi yang membahagia nurani Ketupat bertumpuk di segala ufuk
Sambal goreng berselera-selera di segala cakrawala

Bolu kukus berdus-dus mencengangkan para tikus

Nasi kuning tak membikin jiwa bening

Sebab jiwa kufur masih bertengger di sanubari.


Horseeeiii! Lebaran kebacut !

Menjadi pesta poranya pikiran kusut

Para setanpun bersorak menjegal silaturrahmi

Yang lupa waktu dan tak tahu diri.

Zhuhur terlewat berkat kunjungan panjang ke rumah sobat
Azar nyasar ke magrib...
berkat bertandang si dindun yang semakin heidun
Lantas isya diperkosa di malamnya pesta pora

Dan tegaknya shalat subuh menjadi runtuh
ketiban tubuh yang lusuh.

Mumpung Lebaran, aji mumpung kembali disanjung

Mumpung baju baru sepatu baru

Kue keju berselisih saling gurih di lidah yang semakin pedih

Mumpung kue nampang di setiap kandang

Dan si fakir yang ketiban zakat di hari lebaran kembali fakir


Melodi lama berkumandang riang

Melagukan ’sengsara badan’ dalam tone bariton

Si miskin dan si kaya kembali saling bertolak belakang
Puasa yang diharapkan mewujudkan kesederhanaan jiwa manusia, telah diartikan lain oleh segelintir makhluk yang bermental binal sehingga dampaknya jadi konsumtif.
 
Lebaran yang diharapkan mencanangkan manusia kembali kepada fitrahnya kembali kepada kejujurannya kembali kepada kesuciannya malah menjadi cikalnya mubazir.  

Akhirnya sang setanpun berteriak senang dalam kemenangan yang gemilang. Setan yang dikerangkeng oleh mental baja kita selama Ramadhan Yang dilandasi iman yang tangguh dan ketaqwaan tiada tara Yang diborgol oleh pengabdian tulus terhadap Allah SWT.

 
Semoga kita ini termasuk yang mampu mengkrangkeng setan Berkat puasa kita yang khusu’ Yang mewangun mental baja dalam melaksanakan amal shaleh hingga akhir hayat Perlu dicamkan ” Lebaran bukanlah bubarnya kebajikan
 
Puasa adalah wajib, Bersilaturahmi adalah baik kendati tak usahlah terpatok cuma setahun sekali Kapan dan dimanapun silaturahmi karena Allah itu mulia terlebih lagi pada hari Idul Fitri.
 

Saya Alvin Fauzi beserta keluarga mengucapkan

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1433 H

TaqobbaLallaHu minNa wA MinKuM

Minal AidziN WaL FaidziN

Mohon MaaF LahiR & BaThiN

Comments