Perekonomian

   Perekonomian
  Tantangan pembangunan pertanian yang harus menjadi perhatian kita saat ini antara lain stagnasi pertumbuhan produktifitas. Penurunan kapasitas lahan akibat terjadinya alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian seperti perumahan dan infra struktur lainnya. Kondisi ini untuk Kota Payakumbuh dirasakan sekali, hal ini sesuai dengan pertumbuhan pembangunan yang cukup pesat dari berbagai sektor. Tantangan lain yang dihadapi adalah adanya penurunan insentif usaha tani dan persaingan perdagangan bebas serta perubahan lingkungan strategis lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung akan sangat berpengaruh terhadap pembangunan pertanian.
Untuk menjawab tantangan tersebut, diperlukan reorientasi kebijakan dan program pembangunan dengan menerapkan konsep pembangunan sistem dan usaha agribisnis. Diharapkan dengan menerapkan konsep di atas akan diperoleh nilai tambah ( value added ) dari produk yang dihasilkan serta terjaminnya pasokan bahan baku komoditi pertanian bagi konsumen.

Melalui Dana Tugas Pembantuan Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kota Payakumbuh TA 2006, maka dibangunlah gedung baru STA Kota Payakumbuh yang berlokasi di Kelurahan Talawi Kecamatan Payakumbuh Utara. Gedung baru STA ini baru efektif dioperasionalkan mulai bulan November 2007 ini dimana semua kegiatan-kegiatan STA seperti pencucian, sanitasi, pengemasan, pengiriman dan sebagainya sudah dipusatkan di gedung STA in
Disamping STA Kota Payakumbuh, di tingkat kecamatan Kota Payakumbuh juga mempunyai wadah untuk menyuplai komoditi-komoditi pertanian ke STA Kota Payakumbuh berupa Kios Penampungan Sementara. Di Kecamatan Payakumbuh Barat Kios Penampungan Sementara ada di Kelompok Tani Tanjung Jaya Kelurahan Limo Kampung. Kecamatan Payakumbuh Timur Sekretariat Kelompok Tani Baliak Mayang Kelurahan Padang Alai dan Kecamatan Payakumbuh Utara berada di Kelompok Tani Tunas Baru Kelurahan Koto Panjang Lampasi. Kios Penampungan Sementara di kecamatan ini juga sudah dilengkapi dengan Papan Informasi Harga Komoditi Pertanian.

Struktur perekonomian Kota Payakumbuh didominasi kegiatan sektor tersier, antara lain meliputi perdagangan, angkutan, dan komunikasi, serta pelayanan jasa-jasa. Pemerintah Kota Payakumbuh dibawah kepemimpinan H. Josrizal Zain melakukan terobosan baru dengan membangun suatu pusat perbelanjaan modern ditengah-tengah Kota Payakumbuh yang dinamakan Plaza Payakumbuh. Hal ini akan membawa perubahan terhadap persaingan perdagangan yang akan memicu pertumbuhan perekonomian masyarakat.
Pelayanan jasa-jasa, terutama jasa pemerintahan, memberikan kontribusi terbesar. Selain menjadi ibu kota bagi Kota Payakumbuh, Payakumbuh masih menjadi ibu kota kabupaten yang mengelilinginya, Kabupaten 50 Kota. Meski Kabupaten 50 Kota telah memiliki pemerintahan sendiri, pusat peedagangan masih berada di wilayah Kota Payakumbuh. Ini menyebabkan sektor pelayanan jasa pemerintahan di Kota Payakumbuh memiliki porsi besar dalam total kegiatan perekonomian daerah. Ia akan menjadi pusat perdagangan kedua daerah.
Kegiatan perdagangan di Payakumbuh, apalagi ingin menjadi sentra yang dicita-citakan, masih bergantung pada hasil-hasil pertanian daerah sekitarnya, terutama Kabupaten 50 Kota. Komoditas yang masuk ke Payakumbuh kemudian diperdagangkan ke Padang, Pekanbaru, Batam, bahkan ke luar negeri antara lain tembakau, gambir, hasil ternak, beras, gula aren, dan hasil bumi lainnya.

Comments