Dongeng Kancil

Buaya Tak Tau Diuntung
Angin kencang disertai hujan yang sangat deras telah menumbangkan sebatang pohon jati di tepi sebuah sungai dan menimpa punggung buaya yang sedang tertidur. Buaya meronta-ronta dan berteriak meminta tolong. Lama sekali tak ada seekor binatangpun yang mendengar teriakan buaya, sampai hujan dan anginpun reda.
Tersebutlah Kancil yang sedang dalam perjalanan mencari orang tuanya, mendengar suara sayup-sayup dari kejauhan teriakan minta tolong,senang hati buaya melihat kedatangan Si Kancil, tapi tubuh Kancil terlalu kecil untuk melepaskan Buaya dari himpitan kayu itu. Nah bagaimanakah tindakan Kancil yang cerdik untuk menyelamatkan Buaya dan apa yang akan Buaya lakukan setelah ia terbebas.
  2
 Raksasa Pemalas
Pada suatu hari Kancil sedang berjalan menuju sungai untuk mencari ikan. Dalam perjalanan ia bertemu dengan Babi hutan, macan tutul, dan gajah, semuanya ingin ikut bersama Kancil untuk mencari ikan, Kancil setuju dengan syarat semua harus menuruti perintah Kancil. Pergilah mereka mencari ikan ke sungai yang banyak ikannya. Tidak berapa lama ikan sudah terkumpul, tapi masih kurang. Kemudian mereka mencari lagi, sementara babi hutan disuruh Kancil untuk menunggui ikan hasil tangkapan di tepi sungai.
Tiba-tiba datang raksasa menghampiri Babi hutan dan merampas ikan itu. Babi hutan lari ketakutan dan melapor kepada Kancil, hal serupa juga dialami macan tutul dan gajah ketika diperintah Kancil untuk menunggui ikan hasil tangkapan yang baru. Marah dan jengkel hati Kancil melihat kelakuan Raksasa pemalas yang tidak mau bekerja bisanya cuma merampas hasil jerih payah orang lain. Nah bagaimanakah tindakan Si Kancil untuk memberi pelajaran pada raksasa pemalas itu?
  3
  Kancil Pahlawan Air Bersih
Dalam beberapa hari ini semua penghuni hutan resah, mereka mengeluhkan keadaan air sungai tempat mereka minum setiap hari sekarang menjadi kotor, sehingga mereka takut untuk minum di sungai. Sudah banyak korban berjatuhan, ada yang mencret, muntah-muntah dan sakit perut. Hari ini mereka berkumpul di rumah Harimau untuk mencari tau apa penyebab tercemarnya air sungai. Burung Bangau menuduh Kerbau dan Badak penyebabnya, karena mereka suka berkubang yang membuat air menjadi kotor, tapi mereka berdua mengelak karena mereka mengaku mempunyai tempat sendiri untuk berkubang yang tidak mengganggu kebersihan air sungai.
Harimau tidak bisa memberikan jalan keluar, ia sudah kehabisan akal., korban berjatuhan setiap hari, masalah ini akan menjadi bencana besar kalau tidak segera terpecahkan. Waktu terus berlalu, hingga suatu hari dalam perjalanan Kancil, tibalah ia di hutan itu, ia merasa prihatin melihat keadaan yang ia jumpai. Dalam keputusasaan warga hutan itu mendaulat Kancil untuk memecahkan masalah ini. Apa yang akan dilakukan Kancil, berhasilkah ia mengatasi masalah itu?
  4
Si Kancil Dan Burung Pipit
Sepasang burung pipit terbang riang gembira di rimbunnya ilalang disebuah ladang, mereka adalah sepasang suami istri. Pada saatnya bertelur mereka lalu membuat sarang di antara ilalang itu. Mereka merasa aman tinggal di situ karena tidak ada orang yang datang ketempat itu. Hingga telur mereka menetas menjadi seekor anak burung yang mungil. Ketika Pipit sedang memberi makan anaknya datanglah pak Tani dan anak laki-lakinya, dekat dengan sarangnya, pipit diam tidak berani bergerak sambil mendengarkan percakapan pak tani yang menyuruh anaknya supaya besuk pagi memotong ilalang, karena sebentar lagi musim hujan dan ia akan menanam padi.
Sedih hati burung pipit itu mendengar percakapan pak tani. Padahal anaknya masih kecil dan belum bisa terbang. Langkah Kancil terhenti ketika melihat burung pipit menangis, kemudian pipit menceritakan apa yang baru dialaminya, bagaimanakah kisah selanjutnya, dapatkah Kancil menyelamatkan  keluarga pipit, muslihat apalagi yang digunakan Kancil untuk menyelamatkan keluarga burung pipit.
  5
Terjebak
Berkat usaha Si Kancil akhirnya petani itu tidak jadi memotong ilalang, sampai anak burung pipit cukup besar dan bisa terbang. Dan selamatlah anak burung pipit itu dari bahaya. Keluarga burung pipit tidak bisa membalas budi baik Kancil, hanya ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya yang bisa mereka berikan.
Sore itu Kancil menyarankan agar keluarga burung pipit segera pindah mencari tempat yang lebih aman. Tiba –tiba dari kejauhan terdengar suara petani yang sejak kemarin memburu si Kancil, Kancil segera berlari menyelamatkan diri ke hutan. Sial nasib Kancil, ia menabrak sarang laba-laba yang sangar besar di tengah padang ilalang dan lengket tak bisa bergerak. Lima langkah dari tempat Kancil terjebak, petani itu berhenti dan mengajak anaknya pulang karena hari hampir malam, besuk mereka akan kembali lagi ke ladang untuk memotong ilalang. Bagaimanakah nasib Kancil selanjutnya bisakah ia melepaskan diri dari sarang laba-laba, bagaimana kalau petani menemukannya besuk. 
                                                                                   
6
Kancil Dan Ulat Bulu
Pagi hari ketika pak tani menengok ladang, betapa terkejutnya ia melihat tanaman timunnya yang sudah hampir dipanen itu rusak, tidak hanya buahnya, daunnya juga habis tinggal batang dan beberapa buah timun yang tersisa, itupun sudah tidak utuh lagi. Marah bukan kepalang pak tani itu, lalu dibuatnya jebakan untuk mengetahui siapa yang telah merusak timunnya. Ditaruhnya jebakan itu dipingir ladang dan ditutupnya dengan daun-daun kering, dalam hati pak tani berkata “ Besuk pagi aku akan datang lagi kesini ,untuk melihat siapa yang telah merusak tanamanku.”
            Sepulangnya pak tani, tampak Kancil sedang berjalan menuju ladang pak tani. Rasa capek membuat Kancil ingin istirahat, tanpa rasa curiga ia langsung merebahkan diri di atas tumpukan daun kering, Kancil sangat terkejut karena ternyata ia masuk dalam perangkap. Ia tidak bisa berbuat apa-apa, ia tidak bisa tidur sampai malam tiba. Sebuah pemandangan aneh terlihat oleh Kancil, ribuan ulat bulu muncul dari bawah tanaman timun. Dalam sekejap sisa tanaman timun itu habis tak bersisa. Dari cerita ulat bulu Kancil jadi tau bahwa ulat bulu terpaksa memakan tanaman pak tani karena persediaan daun di hutan tempat tinggalnya sudah habis karena pohon-pohon dihutan itu habis di babat manusia. Bisakah Kancil lepas dari jebakan pak tani. Apa tindakan Kancil setelah mendengar cerita ulat bulu.
  
7
Bukan Kutukan
Seperti biasanya setiap menjelang musim hujan datang, semua penghuni hutan dan penduduk desa di pingiran hutan sibuk mempersiakan diri untuk mengungsi mencari tempat yang aman, karena banjir selalu menggenangi tempat tinggal mereka. Jauh hari diawal musim panas, sebelum hujan pertama tahun ini turun semua binatang penghuni hutan berkumpul. Burung Hantu yang memimpin pertemuan itu mengatakan bahwa semalam ia bermimpi bahwa Dewa telah mengutuk kita, karena kita tidak pernah memberikan binatang persembahan sebagai tumbal untuk dewa, akibatnya kita selalu kebanjiran dimusim hujan, sulit mendapatkan sumber air dimusim kemarau. Untuk itu salah satu hewan di hutan ini harus bersedia menjadi tumbal untuk menyelamatkan tempat tinggal mereka dari bencana.
Burung gagak karena kehadirannya selalu dianggap membawa sial, ia akan dijadikan tumbal oleh warga hutan. Ia tidak bersedia, tapi warga hutan memaksa, gagak hanya bisa pasrah ketika dimasukan ke dalam kurungan untuk dijadikan tumbal pada upacara persembahan besuk pagi. Bagaimana nasib gagak, Dimana Kancil, ia sangat dibutuhkan pada saat genting seperti ini. Kehadiran Kancil dibuat sedemikian penting dan seperti biasanya kredibilitas Kancil sebagai binatang yang cerdas & cerdik lalu dipertanyakan. Begiciu.oce

Comments