Call of Juarez

Call of Juarez

by Satria on January 7, 2011
Call of Juarez: Bound in Blood
 
Dua tahun telah berlalu sejak Techland dan Ubisoft merilis Call of Juarez pertama. Game ini mengusung genre first-person shooting (FPS) dengan setting wild west serta jalan cerita yang berfokus pada balas dendam dan pencarian harta karun terkutuk.
Daya tarik game ini pada karakter utama yang memiliki tingkat kekontrasan yang cukup tinggi. Adalah Reverend Ray, seorang pendeta yang selalu membawa kitab suci dan senjata revolver kemanapun dia pergi. Sangat jelas sekali, kalau ada rahasia pada karakter ini.
Untuk memuaskan rasa penasaran gamer yang telah memainkan game ini, maka kedua perusahaan tersebut akhirnya memutuskan untuk membuat Call of Juarez: Bound in Blood. Game dengan latar belakang Reverend Ray dan saudaranya serta perjalanan mereka dalam mencari emas. Lebih banyak action dibandingkan dengan game sekuel pendahulunya. Bound in Blood sebuah judul yang cukup bagus.
Game ini masih dengan jalan cerita yang cukup rumit. Di awal permainan, Anda akan diperkenalkan dengan Ray dan Thomas McCall, dua bersaudara yang merupakan anggota pasukan Confederate. Mereka terpaksa meninggalkan pos penjagaannya demi menyelamatkan keluarga dari pasukan Union.
Melihat tanah kelahirannya dihancurkan, mereka lalu bersumpah, suatu hari akan kembali membangun tanah kelahiran yang hancur. Dengan membawa sumpah dan rasa dendamnya itu, kedua bersaudara tersebut langsung pergi ke arah barat untuk mencari peruntungan.
Tapi, kepergian mereka dari pasukan tanpa adanya pemberitahuan itu rupanya membuat bekas komandannya marah. Sang komandan pun langsung menyatakan bahwa ia akan memburu mereka hingga ke ujung bumi sekalipun, karena telah meninggalkan pasukan Confederate.
Kabur dari pasukan Confederate dan juga pihak berwajib lainnya, McCall bersaudara bertemu dengan bandit asal Meksiko, Juan dan selirnya, Marisa yang memiliki informasi mengenai harta karun Cortez. Bukan hanya itu saja, McCall bersaudara juga harus berhadapan dengan Apache, yang memiliki hubungan yang berpotensi mengancam seluruh wilayah barat.
Informasi di atas mungkin akan terdengar sedikit sulit untuk dimengerti. Tapi sesungguhnya, game ini menyajikan ceritanya sedemikian rupa, sehingga sangat mudah untuk dimengerti dan pada akhirnya, semua jalan cerita pun terhubung menjadi satu.
Dan hasilnya, latar belakang yang cukup kuat mengenai kejadian sebelum game Call of Juarez sekuel pertama. Seperti halnya pada game pertama, disini Anda juga akan berperan sebagai salah satu dari dua bersaudara itu (Ray atau Thomas) selama permainan.
Masalah keahlian menggunakan senjata, keduanya memiliki kemampuan yang sangat berbeda. Sang kakak (Ray) lebih piawai dalam menggunakan senjata-senjata berat serta memiliki daya tahan yang lebih kuat dibanding adiknya. Kemampuan itu berkat armor yang selalu ia kenakan. Selain daya tahan, serangannya juga lebih kuat dibanding adiknya, Thomas.
Dengan bersenjatakan senjata berat seperti shotgun dan dinamit, dia mampu menghancurkan apa saja yang menghalangi jalannya. Berkat kekuatan fisiknya itu juga, Ray mampu mengangkat benda-benda berat ataupun menerobos pintu.
Lain halnya dengan Thomas yang lebih cenderung ke karakter stealth. Ia lebih banyak menggunakan pisau dan panah untuk membunuh musuhnya. Kekurangan daya tahan dan serangan tertutupi dengan tingkat kecepatan yang lebih tinggi dibanding kakaknya.
Dia juga bisa dengan mudah memanjat bangunan ataupun menggunakan tali lasso untuk mencapai tempat yang lebih tinggi. Thomas juga memiliki tingkat akurasi yang jauh lebih akurat dibanding kakaknya. Otomatis, rifle adalah senjata yang paling cocok untuk dipegang oleh sang adik.
Pemilihan karakter yang ingin digunakan untuk sebagian besar jalan cerita lebih cenderung pada selera gamers saja. Tapi jangan kira kalau kejutannya hanya sampai disitu saja. Ada beberapa bagian dimana pemilihan karakter bisa berakibat pada terbukanya jalan yang berbeda untuk Anda gunakan. Kadang Anda juga akan diberikan senjata yang lebih mudah untuk digunakan dalam pertarungan.
Tapi yang pasti, tidak perlu khawatir salah memilih karakter. Contohnya, tidak perlu khawatir memilih Ray yang tidak bisa memanjat beberapa halangan tertentu. Itu karena Thomas akan selalu ada untuk membantu Anda. Begitu pula sebaliknya.
Bagi gamers yang berharap ada elemen yang keren dalam game ini, munkin akan merasa sedikit kecewa. Pasalnya, game ini lebih mengutamakan tempo permainan yang tinggi dimana kedua bersaudara tersebut berhadapan dengan sekumpulan besar pasukan.
Setiap musuh yang berhasil dikalahkan akan memberikan amunisi tambahan ataupun senjata lain yang bisa Anda ganti dengan senjata sendiri. Anda juga bisa mendapatkan uang dari musuh dan menggunakannya untuk membeli perlengkapan dan juga persenjataan yang lebih kuat. Lebih penting lagi, setiap musuh yang berhasil dimatikan akan mengakibatkan meteran konsentrasi terisi.
Meteran ini nantinya akan memungkinkan Thomas dan Ray melakukan gerakan ala Matrix (bullet time) untuk membunuh musuh dengan cepat. Setelah meteran ini penuh, Anda hanya punya waktu satu menit untuk menggunakannya. Bila tidak digunakan, meteran tersebut akan kosong dengan sendirinya dan kamu harus mengisinya lagi dari awal.
Musuh yang akan dihadapi juga cukup beragam. Selain pasukan biasa, Anda juga akan berhadapan dengan pemimpin kota, pemimpin geng ataupun salah satu pihak berwajib dalam sebuah duel ala koboi zaman dahulu.
Duel disini cukup menyenangkan untuk dimainkan. Tapi kadang bisa berubah menjadi agak menyulitkan, karena disini Anda hanya bisa menembak sekali saja. Satu tembakan harus mengenai bagian yang paling vital dari tubuh musuh untuk bisa mengalahkannya.
Pada Call of Juarez: Bound in Blood, fitur multiplayer yang ada mengalami perkembangan dengan memberikan tiga belas kelas yang bisa dimainkan dengan memenangkan pertandingan secara multiplayer. Setiap karakter yang ada memiliki persediaan senjata, jumlah darah, dan status yang berbeda pula.
Setiap kali Anda berhasil membunuh musuh akan mendapatkan uang yang nantinya bisa digunakan untuk meng-upgrade status karakter. Total ada lima mode yang bisa dimainkan di tujuh map berbeda. Salah satu mode favorit game ini adalah mode Wild West Legend. Disini, Anda bisa memilih salah satu dari dua pihak yang ada.
Pada satu sisi, Anda akan diminta untuk menerobos ke suatu tempat, menghancurkan bangunan, ataupun kabur dari area tertentu. Tapi di sisi lain, Anda akan diminta untuk menghentikan usaha tersebut. Sebagai hasilnya, pertempuran besar-besaran untuk merebut satu lokasi tertentu dengan pihak penyerang yang akan terus menguji kemampuan pertahanan musuh.
Secara grafik, Bound in Blood sudah lumayan. Gambar animasi yang cukup bagus, serta adegan kematian yang diperlihatkan terlihat wah, terutama saat Anda menggunakan meteran konsentrasi dan langsung menghabiskan peluru. Framerate yang tersedia juga patut diacungi jempol. Dari sudut suara, Bound in Blood telah menyajikan sebuah campuran suara yang cukup bagus. Voice acting yang diberikan terasa solid dan terasa sangat menjiwai peran mereka dalam game-nya.
Sebagai sebuah prekuel, Bound in Blood telah melakukan tugasnya dengan baik dalam membawakan karakter, jalan cerita, dan akhirnya memberikan penjelasan mengenai latar belakang pada cerita game ini. Selain itu, banyak sekali adegan seru yang pasti akan membuat gamer ketagihan bermain. (ash)
miliki gamenya di amhay dan Gallery Nusantara

Comments